Sama-Sama Masalah Imun, Ini Perbedaan Alergi dan Autoimun

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Ayu Sri Rahayu
Perbedaan alergi dan autoimun terlihat dari gejalanya - AlteaCare | Foto: Envato

Perbedaan alergi dan autoimun terlihat dari gejalanya - AlteaCare | Foto: Envato

Jumat, 17 Februari 2023

Alergi dan autoimun punya beberapa kemiripan karena keduanya berkaitan dengan sistem imun yang salah mendeteksi sel-sel dalam tubuh. Lantas, apakah ada perbedaan antara alergi dan autoimun?

Secara umum, perbedaan kedua jenis penyakit ini terletak pada objek yang diserang oleh sistem imun.

Menurut Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr. Damar Prasetya, Sp.A. M.Sc, autoimun adalah kondisi saat sistem imun salah mengenali sel sehat di dalam tubuh, yang dianggap benda asing berbahaya.

"Akhirnya kekebalan tubuh menyerang tubuh sehingga terjadi kerusakan jaringan," ujarnya dalam salah satu sesi live streaming AlteaTalk di akun Instagram AlteaCare (@alteacare.id).

Sementara itu, alergi adalah kondisi saat sistem imun menyerang benda asing yang sebenarnya tidak berbahaya, sehingga menimbulkan reaksi alergi.

"Sebagai contohnya adalah penderita alergi udang. Sistem kekebalan tubuh menganggap udang berbahaya, sehingga tentara tubuh panik, 'wah, ada benda asing berbahaya, ayo keluarkan zat radang'. Nah, tubuh pun bereaksi melawan hal yang sebenarnya normal," dr. Damar memberi ilustrasi.

Lalu, apa perbedaan gejala di antara kedua jenis penyakit ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Perbedaan Gejala Alergi dan Autoimun

Berikut ini beberapa hal yang membedakan antara gangguan alergi dan autoimun.

1. Gejala Alergi

Orang yang alerginya sedang kambuh biasanya mengalami gejala berikut ini:

  • bersin
  • batuk
  • hidung mampet
  • gatal-gatal
  • mata memerah
  • muncul ruam
  • sulit bernapas
  • sulit menelan
  • rasa nyeri di sekitar pipi, mata, atau dahi
  • diare
  • bengkak di sekitar mata, bibir, atau tenggorokan

Setelah segera ditangani atau minum obat, biasanya gejala alergi akan mereda. Namun, bila dibiarkan tanpa diobati, gejalanya bisa bertambah parah, bahkan mengancam nyawa.

Baca Juga: Ini Dia Penyebab Penyakit Autoimun pada Anak!

2. Gejala Autoimun

Sebenarnya, gejala autoimun bisa berbeda-beda, tergantung jenis autoimun yang diderita.

Meski begitu, biasanya pengidap autoimun akan mengalami beberapa gejala umum berikut ini:

  • merasa sangat lelah dan lemas
  • nyeri pada sendi
  • muncul bengkak di sekitar area sendi
  • sakit perut atau masalah pencernaan
  • gangguan pada kulit
  • demam
  • muncul bengkak di kelenjar tertentu

Perbedaan Faktor Risiko

Selain gejala, perbedaan kedua gangguan ini juga bisa dilihat dari faktor risikonya:

1. Faktor Risiko Alergi

Ada banyak hal yang bisa memicu gejala alergi cukup beragam, bisa dari makanan, debu, bulu hewan, tungau, serbuk sari, dan lain-lain. Setiap pengidap alergi punya faktor pemicu yang berbeda.

Secara umum, gejala alergi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  • faktor genetik atau keturunan
  • menjadi perokok pasif (khusus penderita rinitis, asma, dan dermatitis)
  • terpapar polusi
  • pola makan buruk (kelebihan kalori bisa memperparah gejala alergi)
  • infeksi virus dan bakteri
  • alergen menyebar lewat udara (bulu hewan, serbuk sari, tungau, dan lain-lain)
  • sengatan serangga (lebah atau tawon)
  • obat-obatan tertentu
  • zat tertentu yang disentuh

2. Faktor Risiko Autoimun

Menurut dr. Damar, sebenarnya sampai sekarang belum ada penelitian yang dapat memastikan penyebab dari penyakit autoimun.

Namun, berbagai studi menemukan beberapa faktor risiko yang diduga memicu penyakit autoimun, antara lain adalah:

  • jenis kelamin: autoimun lebih banyak menyerang perempuan dibanding laki-laki
  • usia: lebih umum dialami dewasa muda dibanding anak-anak
  • riwayat medis keluarga: jika orangtua menderita autoimun, Anda juga berisiko terkena penyakit yang sama
  • pola makan tidak sehat
  • reaksi obat tertentu
  • gabungan faktor-faktor di atas

Perbedaan Cara Pengobatan Autoimun dan Alergi

Untuk mengatasi gejala yang dialami, dokter melakukan pendekatan yang berbeda untuk kedua jenis gangguan:

1. Pengobatan Alergi

Pengobatan alergi pun sebenarnya bisa bermacam-macam, sehingga dokter bisa mebmeri resep berbeda kepada pengidap alergi sesuai jenis alerginya.

Beberapa jenis obat yang umum diberikan untuk mengatasi alergi antara lain adalah:

  • antihistamin
  • dekongestan
  • kortikosteroid
  • imunoterapi melalui lewat suntikan dan oral
  • suntikan epinefrin untuk kondisi darurat dan dilakukan oleh dokter

Baca Juga: 8 Penyakit Autoimun pada Anak yang Paling Sering Terjadi

2. Pengobatan Autoimun

Saat menangani orang dengan gangguan autoimun, dokter jarang membahas soal kesembuhan. Sebab, pengidap autoimun bisa saja kambuh lagi.

Jadi, pengobatan lebih ditujukan untuk mencegah terjadinya gejala parah, yang dapat membahayakan nyawa penderitanya.

Dokter pun dapat memberikan resep untuk beberapa jenis obat berikut, yang sebagian besar bekerja dengan cara menekan aktivitas sistem imun agar tidak menyerang sel-sel yang sehat secara agresif:

  • obat golongan antiradang nonsteroid
  • glukokortikoid
  • obat jenis disease-modifying antirheumatic drugs untuk pengidap rheumatoid arthritis

Itulah perbedaan alergi dan penyakit autoimun.

Sobat Altea yang mengalami gejala mirip dengan gangguan autoimun atau alergi, segera video call spesialis terpercaya di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter spesialis andalan!





Sumber:

  • AlteaTalk Episode 40, Kamis, 22 September 2022
  • National Health Services. Diakses pada Oktober 2022. Allergies
  • John Hopkins Medicine. Diakses pada Oktober 2022. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease?
  • Aldakheel, F. M. (2021). Allergic Diseases: A Comprehensive Review on Risk Factors, Immunological Mechanisms, Link with COVID-19, Potential
  • Treatments, and Role of Allergen Bioinformatics. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(22), 12105.
  • Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2022. Allergies
  • Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2022. Allergy medications: Know your options
  • Li, P., Zheng, Y., & Chen, X. (2017). Drugs for autoimmune inflammatory diseases: from small molecule compounds to anti-TNF biologics. Frontiers in pharmacology, 8, 460.
0 Disukai
0 Komentar